Kamis, 09 Januari 2014

Rute Busway

Berhubung saya sering banget searching-searching buat nyari Rute Busway, akhirnya saya menshare hasil googling yang saya dapatkan :)

Rute Busway Transjakarta Koridor 1 (Blok M – Kota)

Halte yang disinggahi:

Blok M - Masjid Agung - Bundaran Senayan - Gelora Bung Karno/GBK - Polda Metro - Bendungan Hilir/Benhil (transit koridor 9) - Karet - Setiabudi - Dukuh Atas 1 (transit koridor 4,6) - Tosari – Bundaran Hotel Indonesia/HI - Sarinah - Bank Indonesia/BI – Monumen Nasional/Monas - Harmoni Central Busway (transit koridor 2,3,8) - Sawah Besar - Mangga Besar - Olimo - Glodok - Kota.

Rute Busway Transjakarta Koridor 2 (Pulogadung – Harmoni)

Halte yang disinggahi:

Pulogadung - Bermis - Pulomas – ASMI - Pedongkelan - Cempaka Timur (transit koridor 10) - Rumah Sakit Islam/RSI - Cempaka Tengah - Pasar Cempaka Putih - Galur - Senen (transit koridor 5) - Atrium - RSPAD - Deplu - Gambir 1 - Istiqlal - Juanda (transit) - Pecenongan - Harmoni Central Busway (transit koridor 1,3,8) - Balaikota - Gambir 2 - Kwitang.

Rute Busway Transjakarta Koridor 3 (Kalideres – Harmoni)

Halte yang disinggahi:
Kalideres - Pesakih - Sumur Bor – Mangga Besar - Rawa Buaya - Jembatan Baru - Dispenda - Jembatan Gantung - Taman Kota - Indosiar - Jelambar - Grogol Trisakti (Transit koridor 8,9) – Rumah Sakit/RS Sumber Waras – Harmoni Central Busway (Transit koridor 1,2,8) - Pecenongan - Juanda - Pasar Baru.

Rute Busway Transjakarta Koridor 4 (Pulogadung – Dukuh Atas 2)

Halte yang disinggahi:

Pulo Gadung - Pasar Pulo Gadung - TU Gas – Layur - Pemuda Rawamangun - Velodrome - Sunan Giri (Transit koridor 2) - UNJ - Pramuka BPKP (Transit koridor 10) - Pramuka LIA - Utan Kayu - Pasar Genjing - Matraman (Transit koridor 5) - Manggarai - Pasar Rumput - Halimun (Transit koridor 6) - Dukuh Atas 2 (Transit koridor 1 dan 6).

Rute Busway Transjakarta Koridor 5 (Ancol – Kampung Melayu)

Halte yang disinggahi:

Kampung Melayu (Transit koridor 7) - Pasar Jatinegara - Kebon Pala - Slamet Riyadi - Tegalan - Matraman 1 (Transit koridor 4) - Salemba Carolus - Salemba UI - Kramat Sentiong NU - Pal Putih - Central Senen (Transit koridor 2) - Budi Utomo - Pasar Baru Timur - Gunung Sahari Mangga Dua - Jembatan Merah - Pademangan - Ancol

Rute Busway Transjakarta Koridor 6 (Ragunan – Dukuh Atas 2)

Halte yang disinggahi:
Ragunan - Departemen Pertanian - SMK 57 - Jati Padang - Pejaten - Buncit Indah - Warung Jati - Imigrasi - Duren Tiga - Mampang Prapatan - Kuningan Timah (Transit koridor 9) - Patra Kuningan - Departemen Kesehatan - Gelanggang Olahraga Sumantri - Karet Kuningan - Kuningan Madya - Setiabudi Aini - Latuharhari - Halimun (Transit koridor 4) - Dukuh Atas 2 (Transit koridor 1 dan 4)

Rute Busway Transjakarta Koridor 7 (Kampung Rambutan – Kampung Melayu)

Halte yang disinggahi:

Kampung Rambutan – Tanah Merdeka – Pasar Rebo (Fly over Jl Raya Bogor) – RS Harapan Bunda – Pasar Induk Kramat Jati – PGC Cililitan (transfer ke koridor 9) – Sutoyo BKN – Cawang UKI (transfer ke koridor 10) – Cawang BNN – Cawang Otista – Gelanggang Remaja – Bidara Cina – Kampung Melayu

Rute Busway Koridor 8 (Lebak Bulus – Harmoni)

Halte yang disinggahi:

Lebak Bulus – Pondok Pinang – Pondok Indah 1 – Pondok Indah 2 – Tanah Kusir Kodim – Kebayoran Lama Bungur – Pasar Kebayoran Lama – Simprug – Permata Hijau – Permata Hijau RS Medika – Pos Pengumben – Kelapa Dua Sasak – Kebon Jeruk – Duri Kepa – Kedoya Raya – Kedoya Green Garden – Grogol 2 (transfer ke koridor 3 dan 9) – Taman Anggrek – Tomang Mandala – RS Tarakan – Petojo – Harmoni Central Busway (transfer ko koridor 1, 2, 3)

Rute Busway Koridor 9 (Pinang Ranti – Pluit)

Halte yang disinggahi:

Pinang Ranti – Garuda (Taman Mini) – Pasar Kramat Jati – PGC Cililitan (transfer ke koridor 7) – Sutoyo BKN – Cawang UKI – Cawang BNN – Cawang Ciliwung – Cikoko Stasiun Cawang – Tebet – Pancoran – Pancoran Barat – Tegal Parang – Kuningan Barat (transfer ke koridor 6) – Gatot Subroto Jamsostek – Gatot Subroto LIPI – Semanggi (transfer ke koridor 1) – JCC Senayan – Slipi Petamburan – Slipi Kemanggisan – S Parman Harapan Kita – S Parman Podomoro City – Grogol 2 (transfer ke koridor 3 dan 8) – Stasiun Grogol – Jembatan Besi – Jembatan Dua – Jembatan Tiga – Penjaringan – Pluit (Mega Mall)

Rute Busway Koridor 10 (PGC – Tanjung Priok)

Halte yang disinggahi:

Cililitan 2 (PGC 2) – Sutoyo BKN – Cawang UKI (transfer ke koridor 7) – Cawang Sutoyo – Panjaitan Penas – Kebon Nanas Cipinang – Prumpug Pedati – Bea Cukai Ahmad Yani – Halte Utan Kayu Rawamangun – Pramuka BPKP 2 (transfer ke koridor 4) – Kayu Putih Rawasari – Pulomas Pacuan Kuda – Cempaka Putih – Cempakat Timur 2 (transfer ke koridor 2) – Yos Sudarso Kodamar – Sunter Kelapa Gading – Plumpang Pertamina – Walikota Jakarta Utara – Permai Koja – Enggano – Tanjung Priok

Semoga bermanfaat..

Sumber: transjakarta.co.id

Senin, 23 Desember 2013

Apa Saja yang Harus Dimiliki Orang Tua???

Nih sedikit informasi dari artikel yang sudah aku baca dan bisa jadi bahan bacaan yang pas juga buat buat temen2 yang sudah menikah bahkan yang sudah memiliki anak, atau buat temen2 yang masih single, ini bisa dijadikan bahan buat belajar saat atau sebelum jadi orang tua bagi anak-anak kita. ^_^

Orangtua sebagai pendidik utama bagi anak-anaknya harus memiliki sifat-sifat yang utama pula, agar bisa meraih keberhasilan dalam pendidikan anak-anak kita. Meskipun mungkin hal tersebut sulit, namun kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk memiliki sifat-sifat tersebut, sebab kita akan menjadi fokus teladan pendidikan bagi generasi baru, paling tidak sebagi fokus teladan bagi anak-anak kita. Mereka akan senantiasa menyorot kita selaku seorang pendidik dan pembimbing, karena kitalah contoh nyata yang mereka saksikan dalam kehidupan mereka.
Berikut beberapa karakter yang harus dimiliki orang tua, baca baik-baik yaaa..

1. Ikhlas
Rawat dan didiklah anak dengan penuh ketulusan dan niat ikhlas semata-mata mengharap keridhaan Allah. Canangkan niat semata-mata untuk Allah dalam seluruh aktivitas edukatif, baik berupa perintah, larangan, nasehat, pengawasan, maupun hukuman.
Niat yang ikhlas selain mendatangkan keridhaan dan pahala Allah, juga akan meneguhkan hati kita di saat ujian datang. Dan hati kita akan tetap lapang, bagaimanapun hasil yang kita raih setelah usaha dan doa.
Mungkin ikhlas itu sulit, tapi ketika peran kita sudah menjadi orang tua, hal tersebut harus dipenuhi agar segala perlakuan kita terhadap anak kita meraih pahala dari Allah SWT. Amiiin..

2. Bertakwa
Inilah sifat terpenting yang harus dimiliki seorang pendidik. Yaitu takwa yang didefinisaikan oleh para ulama : “Menjaga agar Allah tidak mendapatimu pada perkara yang Dia larang, dan jangan sampai Allah tidak mendapatimu pada perkara yang Dia perintahkan.” Yakni mengerjakan segala yang dia perintahkan dan menjauhi segala yang Dia larang.
Atau sebagimana yang dikatakan ulama lain : “Menjaga diri dari azab Allah dengan mengerjakan amal shalih dan merasa takut kepadanya, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.” Yakni menjaga diri dari azab Allah dengan senantiasa merasa di bawah pengawasannya. Dan senantiasa menapaki jalan yang telah Dia gariskan baik saat sendiri maupun dihadapan manusia.
Hiasi diri dengan takwa, sebab pendidik adalah contoh dan panutan sekaligus penanggung jawab pertama dalam pendidikan anak berdasarkan iman dan islam.
Dan ingatlah janji Allah bahwa Dia akan memudahkan urusan orang yang bertakwa, akan memberi jalan keluar baginya, dan memberi rizki dari arah yang tidak ia sangka. Karena anak yang shalih adalah rizki. Mudah-mudahan karena ketakwaan kita, Allah berkenan memberikan jalan keluar bagi setiap urusan kita dan memberikan rizki yang baik kepada kita.
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan akan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS. Ath-Thalaq:4)
Alangkah indahnya jika kita bisa menjadi orang tua yang bertakwa.. ^_^

3. Berilmu
Pendidik harus berbekal ilmu yang memadai. Ia harus memiliki pengetahuan tentang konsep-konsep dasar pendidikan dalam Islam. Mengetahui halal haram, prinsip-prinsip etika islam serta memahami secara global peraturan-peraturan dan kaidah-kaidah syariat Islam. Karena dengan mengetahui semua itu pendidik akan menjadi seorang alim yang bijak, meletakkan segala sesuatu pada tempatnya, mampu bersikap proporsional dalam memberi materi pendidikan, mendidik anak dengan pokok-pokok persyaratannya. Mendidik dan memperbaiki dengan berpijak pada dasar-dasar yang kokoh. Medidik dan mengarahkan anak didik dengan ajaran-ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah. Memberikan contoh yang baik kepada mereka dengan keteladanan yang agung dari nabi dan para sahabat beliau. Sebaliknya, jika pendidik tidak mengetahui semua itu, lebih-lebih tentang konsep dasar pendidikan anak, maka akan dilanda kemelut spiritual, moral, mental dan sosial. Anak akan menjadi manusia yang tidak berharga dan diragukan eksistensinya dalam semua aspek kehidupan.
Orang yang tidak mempunyai sesuatu bagaimana ia akan memberikan sesuatu kepada orang lain??

Intinya, apapun yang kita ajarkan ke anak-anak kita harus tau dulu ilmunya agar tidak salah mendidik.

4. Bertanggung Jawab
Milikilah rasa tanggung jawab yang besar dalam pendidikan anak, baik aspek keimanan maupun tingkah laku kesehariannya, jasmani maupun ruhaninya, mental maupun sosialnya. Rasa tanggung jawab ini akan senantiasa mendorong upaya menyeluruh dalam mengawasi anak dan memperhatikannya, mengarahkan dan mengikutinya, membiasakan dan melatihnya.
Bertanggungjawablah, karena setiap dari kita adalah pemimpin dan anak adalah amanat serta ujian dari Allah.

5. Sabar dan Tabah
Dua sifat ini mutlak dibutuhkan oleh setiap pendidik. Sebab dalam proses pendidikan tentu sangat banyak tantangan dan ujian. Baik tantangan dari diri kita sendiri, anak didik, maupun tantangan dari luar lingkungan. Kita harus bisa melaksanakan sebaik-baiknya kewajiban mendidik anak diantara tugas dan tanggung jawab kita yang lainnya. Kita akan dihadapkan kepada berbagai macam karakter anak. Ulah dan tingkah mereka yang sangat menuntut kesabaran dalam menghadapinya. Ditambah lagi dengan faktor luar, baik lingkungan sekitar, kawan bergaul, berbagai macam media, dan lain sebagainya. Menghadapi semua tantangan dan ujian ini, kita tidak boleh menanggalkan sifat tabah dan sabar meski hanya sekejap. Jika tidak niscaya ancaman kegagalan terpampang di depan mata. Jadi hendaklah kita senantiasa bersabar dengan mengharap rahmat Allah dan mewasapadai sikap putus asa, karena sesungguhnya orang yang berputus asa dari rahmat Allah adalah orang kafir.
إِنَّهُ لا يَيْئَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
“ Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” (QS Yusuf:86)

6. Lemah Lembut dan Tidak Kasar
Inilah salah satu sifat yang dicintai Allah dan disukai oleh manusia. Pada hakekatnya setiap jiwa menyukai kelembutan. Terlebih jiwa anak yang masih polos dan lugu. Setiap anak sangat merindukan sosok pendidik yang ramah dan lemah lembut. Sebaliknya jiwa si anak akan takut dengan karakter pendidik yang kasar dan kejam. Rasulullah adalah sosok pendidik yang penuh kelembutan. Sifat lemah lembut dalam mendidik anak akan mendatangkan banyak kebaikan. Sebaliknya sikap kasar akan membawa keburukan. Disamping itu, sikap kasar dapat meninggalkan trauma dan memori buruk dalam jiwa dan ingatan si anak.
إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ
Sesungguhnya sifat lemah lembut itu tidaklah ada pada sesuatu kecuali ia akan menghiasinya. Dan tidaklah sifat lemah lembut itu tercabut dari sesuatu kecuali akan menjadikannya buruk.” (HR Muslim)
Dari ‘Aisyah radhiyallahu’anhu, bahwa Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda kepadanya, “Wahai ‘Aisyah bersikap lemahlembutlah, karena sesungguhnya Allah itu jika menghendaki kebaikan pada sebuah keluarga, maka Allah menunjukkan mereka kepada sifat lemah lembut ini.” (HR Imam Ahmad)
Sifat lemah lembut ini akan membuat anak nyaman dan lebih mudah dalam menerima pengajaran. Dan secara tidak langsung sifat lemah lembut ini alan mewarnai karakter anak dan insya Allah sifat ini dengan sendirinya akan menurun kepadanya. Dan orang yang pertama kali akan merasakan kebaikannya adalah orang tuanya itu sendiri.

7. Penyayang
Perasaan sayang akan menjadi penghangat suasana dan menjadikan proses pengajaran menjadi nyaman dan menyenangkan. Kasih sayang merupakan salah satu pondasi perkembangan seorang anak serta merupakan pilar pertumbuhan kejiwaan dan sosialnya secara kuat dan normal. Apabila anak kehilangan cinta kasih, ia akan tumbuh secara menyimpang di tengah masyarakat, tidak mampu bekerjasama dengan individu-individu di masyarakat dan membaur di tengahnya.
Anas radhiyallahu’anhu meriwayatkan, “Seorang wanita mendatangi ‘Aisyah lalu ‘Aisyah memberinya tiga butir kurma. Wanita itu memberi tiap-tiap anaknya satu butir kurma dan menyisakan satu butir untuk dirinya. Lalu kedua anak memakan kurma tersebut kemudian melihat kurma yang ada pada ibunya. Kemudian wanita itu membelah dua kurma itu lalu memberi masing-masing setengah kepada dua anaknya tersebut. Taklama kemudian Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam datang, lalu ‘Aisyah menceritakan hal itu kepada beliau. Maka Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Apakah kamu takjub melihatnya? Sungguh Allah telah merahmatinya karena kasih sayangnya kepada dua anaknya” (HR. Bukhari)

8. Lunak dan Fleksibel
Lunak dan fleksibel bukan maksudnya lemah dan tidak tegas. Namun harus difahami secara luas dan menyeluruh. Maksudnya disini lebih mengarah pada sikap mempermudah urusan dan tidak mempersulitnya. Seorang pendidik hendaknya memilih kemudahan yang dibolehkan oleh syariat. Ketika dihadapkan pada dua pilihan, maka pendidik yang bijak akan memilih yang paling ringan dan mudah selama hal itu bukan perkara haram. Termasuk dalam hal ini sikap tidak berlebih-lebihan. Sikap berlebih-lebihan merupakan sifat tercela dalam segala hal, demikian juga sikap terlalu menggampangkan. Termasuk juga dalam dunia pendidikan, seorang pendidik harus bisa bersikap seimbang, proporsional, dan pertengahan.
Abu Mas’ud ‘Uqbah bin Umar Al Badri rhadhiyallahu’anhu berkata, “Sesungguhnya aku biasa melambatkan hadir dalam shalat Subuh berjamaah karena si Fulan yang suka memanjangkan shalatnya ketika mengimami kami.” Akhirnya Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam marah, dan aku belum pernah melihat beliau marah ketika memberikan nasehat melebihi kemarahan beliau saat itu. Beliau bersabda, “Wahai manusia sesungguhnya diantara kalian ada yang membuat orang lain lari (meninggalkan shalat jama’ah). Maka siapa saja diantara kalian yang menjadi imam shalat hendaklah ia meringankannya, karena diantara makmum ada orang yang sudah tua, orang lemah, dan orang yang sedang punya keperluan.” (Mutaffaqun’alaih)
Jika Rasulullah shalallahu’alaihi wasalam melarang sikap berlebihan seperti itu dalam masalah pokok agama, lalu bagaimana pula dalam masalah pendidikan? Rasulullah bersabda, “Permudahlah, jangan membuat sulit dan berikanlah berita gembira, janganlah kalian membuat orang lain lari.” (Mutaffaqun’alaih)

9. Tidak Mudah Marah
Sifat mudah marah merupakan bagian dari sifat negatif dalam pendidikan. Jika seorang pendidik mampu mengendalikan diri dan menahan amarahnya, maka hal itu akan membawa keberuntungan bagi dirinya dan juga anak-anaknya. Karena sebagian besar kemarahan itu datangnya dari syaithan. Perasaan anak sangatlah peka, mereka dapat membedakan manakah nasehat yang didorong oleh kemarahan dan manakah nasehat yang didorong oleh rasa kasih sayang. Dan tentu pengaruhnya bagi hati juga akan berbeda. Dampak buruk lain dari sikap suka marah ini adalah anak akan merasa aman ketika bersalah, menunggu orangtuanya sampai benar-benar marah. Dan anak yang terbiasa dididik dengan kekerasan dan kemarahan akan kebal dengan nasehat dan gamang dengan kelemahlembutan. Karena itu, ketika ada seseorang meminta nasehat kepada Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam, beliau bersabda : “Jangan marah!” orang itu mengulanginya beberapa kali, namun beliau tetap mengatakan, “Jangan marah!”
Disamping itu Nabi shalallahu’alaihi wassalam juga mengatakan bahwa keberanian (syaja’ah) adalah kemampuan seseorang untuk menahan amarah. Diriwayatkan dari Abu Harairah bahwa Rasulullah bersabda, “Orang yang pemberani bukanlah orang yang selalu menang dalam berkelahi, akan tetapi pemberani adalah orang yang menguasai (menahan) diri ketika marah.” (Muttafaqun’alaih)

10. Dekat Namun Berwibawa
Pendidik yang sukses adalah pendidik yang benar-benar dekat di hati anak. Anak selalu merindukannya. Mereka merasa gembira dan bahagia bersmanya. Pendidik yang mengasihi dan dikasihi. Anak bukan takut kepadanya, namun merasa sayang, hormat dan segan melanggar perintah dan kata-katanya. Kita bisa melihat bahwa rasulullah selalu dekat dan akrab dengan anak-anak. Bukan hanya terhadap Al-Hasan dan al-Husein (cucu beliau) tetapi juga anak-anak yang lainnya. Namun kedekatan beliau itu tidak membuat anak-anak berani berbuat semaunya, tanpa bisa diatur. Sebaliknya, setiap nasehat dan petuah beliau menghujam begitu dalam di hati mereka. Beliau adalah pendidik yang akrab lagi penuh wibawa.

11. Membatasi Diri Dalam Memberikan Nasehat
Terlalu banyak berbicara seringkali tidak memberikan hasil yang diharapkan. Sementara itu, membatasi diri dalam memberikan nasehat yang baik acapkali justru memberikan hasil yang diinginkan dengan ijin Allah. Diriwayatkan dari Abi Wa’il Syaqiq bin Salamah bahwa dia berkata: Adalah Ibnu Mas’ud memberikan pelajaran seminggu sekali setiap hari kamis. Lalu ada seseorang yang mengusulkan, “Wahai Abu ‘Abdirrahman (kunyah Ibnu Mas’ud)! Kami sebenarnya ingin jika engkau memberikan pelajaran kepada kami setiap hari.” Dia menjawab, “Sesungguhnya yang menghalangiku untuk melakukannya adalah karena aku tidak suka bila melihat kalian bosan. Aku membatasi diri dalam memberikan petuah kepada kalian sebagaimana Rasulullah memberikan batasan dalam memberikan nasehat kepada kami karena khawatir bila hal itu membuat kami bosan.” (Muttafaqun’alaih)
***
sumber : 
muslimah.or.id
Mencetak Generasi Rabbani, Ummu Ihsan Chairriyah & Abu Ihsan Al-Atsari, Darul Ilmi
Mendidik Anak Bersama Nabi shalallahu’alaihi wassalam, Muhammad Suwaid, Pustaka Arafah

Kamis, 19 Desember 2013

Doa Yang Paling Bagus Dan Sebaiknya Diulang-Ulang

Seorang penanya bertanya kepada Syaikh Utsaimin, “Doa apakah yang paling bagus dan dianjurkan untuk diulang-ulang? Dan kapankah waktu yang lebih utama untuk mengharapkan terkabulnya do’a? 

Jawaban: 
Do’a yang paling utama dan paling mencakup segala perkara adalah do’a yang terdapat dalam firman Allah Ta’ala: 
 وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ 
“Dan di antara mereka ada yang mengucapkan: “Wahai Rabb kami berikanlah kami kebaikan di dunia dan akhirat dan jauhkanlah kami dari adzab neraka” (QS. Al Baqarah: 201)

Do’a ini adalah do’a yang isinya paling mencakup berbagai macam hal karena di dalam do’a tersebut terkumpul antara kebaikan dunia dan akhirat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak membaca do’a ini. Selayaknya orang itu membaca do’a ini. Demikian juga doa-doa yang diajarkan, sehingga dia menjadi orang yang mengamalkan sunah dalam setiap kondisi. Kemudian, keadaan dimana doa lebih berpeluang untuk ijabah adalah ketika sujud, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

 ألا وأني نهيت أن أقرأ القرآن راكعاً أو ساجداً فأما الركوع فعظموا فيه الرب وأما السجود فأكثروا من الدعاء فقني أن يستجاب لكم 
“Sesungguhnya aku dilarang membaca Al Qur’an ketika ruku’ atau sujud. Ketika ruku’, agungkanlah Rabb, adapun ketika sujud, perbanyaklah berdo’a, karena doa kalian berpeluang untuk dikabulkan.” 

Termasuk waktu yang utama pula adalah waktu antara adzan dan iqomah karena do’a antara adzan dan iqomah adalah do’a yang tidak tertolak. 

Waktu utama yang lain adalah di akhir malam berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam 

 ينزل ربنا إلى السماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الآخر فيقول من يدعوني فأستجيب له من يسألني فأعطيه من يستغفرني فاغفر له 
“Rabb kita turun ke langit dunia di waktu sepertiga malam yang terakhir, kemudian Dia berkata: ’Siapa yang berdo’a kepadaKu maka akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepadaKu maka akan Aku beri, dan siapa saja yang memohon ampunan kepadaKu maka akan Aku ampuni.” (Muttafaq ‘alaihi) 

Demikian pula do’a setelah tasyahud (sebelum salam) berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam 
 ثم ليتخير من الدعاء أعجبه إليه فيدعو 
“Kemudian hendaknya dia memilih do’a yang paling ia senangi kemudian dia berdo’a dengan do’a tersebut.” Termasuk waktu yang utama adalah pada hari jum’at, terutama ketika Imam mulai berkhutbah sampai selesainya sholat jum’at. Termasuk waktu setelah sholat ashar bagi orang-orang yang menunggu waktu sholat maghrib. Dan yang paling penting, seseorang harus ikhlas ketika berdo’a, murni karena Allah, dia meyakini bahwa tidak ada yang dapat menghilangkan keburukan kecuali Allah dan tidak ada yang dapat mendatangkan kebaikan kecuali Allah Ta’ala. 

Selain itu seseorang juga hendaknya menjauhi makanan yang haram karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan 
 أن الرجل يطيل السفر أشعث أغبر يمد يديه إلى السماء يا ربي يا رب ومطعمه حرام وملبسه حرام وغذي بالحرام قال فأنى يستجاب لذلك 
 “Seseorang yang lama bepergian , rambutnya kusut, berdebu, dan menegadahkan keduan tangannya ke langit, ‘Ya Rabbi! Ya Rabbi!’ padahal makanannya haram, pakaiannya haram, dan ia kenyang dengan yang haram, maka bagaimana do’anya akan dikabulkan?” (HR. Muslim) 

Dengan demikian, menjauhi makanan yang haram termasuk perkara yang bisa menjadi sebab terkabulnya do’a. sebaliknya, memakan makanan haram merupakan perkara yang menjadi sebab tidak terkabulnya do’a.

Sumber:
http://www.ibnothaimeen.com/all/noor/article_7677.shtml
diterjemahkan oleh Tim Penerjemah Muslimah.Or.Id
http://muslimah.or.id/adab-doa/doa-yang-paling-bagus-dan-sebaiknya-diulang-ulang.html

Rabu, 18 Desember 2013

Bolehkah Muslim Mengucapkan Natal dan Mengikuti Tahun Baru??

Penyusun: Ummu Aiman
Muraja’ah: Ustadz Abu Salman

Setiap bulan Desember umat nasrani merayakan hari raya agama mereka, yaitu Hari Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember. Mendekati bulan ini, beberapa sudut pertokoan mulai ramai dengan hiasan natal. Supermarket-supermarket yang mulanya sepi-sepi saja, kini dihiasi dengan pernak-pernik natal. Media massa pun tidak ketinggalan ikut memeriahkan hari raya ini dengan menayangkan acara-acara spesial natal.
Disudut kampus, seorang mahasiswi berkerudung menjabat tangan salah seorang teman wanitanya yang beragama nasrani sambil berkata, “Selamat Natal ya…” Aih-aih, tidak tahukah sang muslimah ini bagaimana hukum ucapan tersebut dalam syariat Islam?

Saudariku, banyak sekali umat Islam yang tidak mengetahui bahwa perbuatan ini tidak boleh dilakukan, dengan tanpa beban dan tanpa merasa berdosa ucapan selamat natal itu terlontar dari mulut-mulut mereka. Mereka salah kaprah tentang toleransi beragama sehingga dengan gampang dan mudahnya mereka mengucapkan selamat natal pada teman dan kerabat mereka yang beragama nasrani. Lalu bagaimana sebenarnya pandangan islam dalam perkara ini? Berikut ini adalah bahasan seputar natal yang disusun dari beberapa fatwa ulama.

Natal Menurut Islam
Peringatan Natal, memiliki makna ‘Memperingati dan mengahayati kelahiran Yesus Kristus’ (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdiknas terbitan Balai Pustaka). Menurut orang-orang nasrani, Yesus (dalam Islam disebut dengan ‘Isa) dianggap sebagai anak Tuhan yang lahir dari rahim Bunda Maria. Hal ini tentu sangat bertentangan dengan syariat Islam yang mengimani bahwa Nabi ‘Isa ‘alaihis sallam bukanlah anak Tuhan yang dilahirkan ke dunia melainkan salah satu nabi dari nabi-nabi yang Allah utus untuk hamba-hamba-Nya.
Allah Ta’ala berfirman dalam QS Maryam: 30 yang artinya, “Isa berkata, ‘Sesungguhnya aku ini adalah hamba Allah (manusia biasa). Dia memberikan kepadaku Al Kitab (Injil) dan menjadikanku sebagai seorang Nabi.’”

Wahai Saudariku, maka barangsiapa dari kita yang mengaku bahwa dirinya adalah seorang muslim, maka ia harus meyakini bahwa ‘Isa adalah seorang Nabi yang Allah utus menyampaikan risalah-Nya dan bukanlah anak Tuhan dengan dasar dalil di atas.

Tentang Ucapan Selamat Natal
Atas nama toleransi dalam beragama, banyak umat Islam yang mengucapkan selamat natal kepada umat nasrani baik kepada kerabat maupun teman. Menurut mereka, ini adalah salah satu cara untuk menghormati mereka. Ini alasan yang tidak benar, sikap toleransi dan menghormati tidak mesti diwujudkan dengan mengucapkan selamat kepada mereka karena di dalam ucapan tersebut terkandung makna kita setuju dan ridha dengan ibadah yang mereka lakukan. Jelas, ini bertentangan dengan aqidah Islam.
Ketahuilah saudariku, hari raya merupakan hari paling berkesan dan juga merupakan simbol terbesar dari suatu agama sehingga seorang muslim tidak boleh mengucapkan selamat kepada umat nasrani atas hari raya mereka karena hal ini sama saja dengan meridhai agama mereka dan juga berarti tolong-menolong dalam perbuatan dosa, padahal Allah telah melarang kita dari hal itu:
Dan janganlah kamu tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (QS Al Maidah: 2)

Ketahuilah wahai saudariku muslimah, ketika seseorang mengucapkan selamat natal kepada kaum nasrani, maka di dalam ucapannya tersebut terdapat kasih sayang kepada mereka, menuntut adanya kecintaan, serta menampakkan keridhaan kepada agama mereka. Seseorang yang mengucapkan selamat natal kepada mereka, sama saja dia setuju bahwa Yesus adalah anak Tuhan dan merupakan salah satu Tuhan diantara tiga Tuhan. Dengan mengucapkan selamat pada hari raya mereka, berarti dia rela terhadap simbol-simbol kekufuran. Meskipun pada kenyataannya dia tidak ridha dengan kekafiran, namun tetap saja tidak diperbolehkan meridhai syiar agama mereka, atau mengajak orang lain untuk memberi ucapan selamat kepada mereka. Jika mereka mengucapkan selamat hari raya mereka kepada kita, hendaknya kita tidak menjawabnya karena itu bukan hari raya kita, bahkan hari raya itu tidaklah diridhai Allah.

Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan, adapun ucapan selamat terhadap simbol-simbol kekufuran secara khusus disepakati hukumnya haram misalnya mengucapkan selamat atas hari raya atau puasa mereka dengan mengatakan, ‘Hari yang diberkahi bagimu’ atau ‘Selamat merayakan hari raya ini’, dan sebagainya. Yang demikian ini, meskipun si pengucapnya terlepas dari kekufuran, tetapi perbuatan ini termasuk yang diharamkan, yaitu setara dengan ucapan selamat atas sujudnya terhadap salib, bahkan dosanya lebih besar di sisi Allah dan kemurkaan Allah lebih besar daripada ucapan selamat terhadap peminum khamr, pembunuh, pezina, dan lainnya dan banyak orang yang tidak mantap pondasi dan ilmu agamanya akan mudah terjerumus dalam hal ini serta tidak mengetahui keburukan perbuatannya. Barangsiapa mengucapkan selamat kepada seorang hamba karena kemaksiatan, bid’ah, atau kekufuran, berarti dia telah mengundang kemurkaan dan kemarahan Allah.

Dengan demikian, tidaklah diperkenankan seorang muslim mengucapkan selamat natal meskipun hanya basa-basi ataupun hanya sebagai pengisi pembicaraan saja.
Menghadiri Pesta Perayaan Natal

Hukum menghadiri pesta perayaan natal tidak jauh bedanya dengan hukum mengucapkan selamat natal. Bahkan dapat dikatakan bahwa hukum menghadiri perayaan natal lebih buruk lagi ketimbang sekedar memberi ucapan selamat natal kepada orang kafir karena dengan datang ke perayaan tersebut, maka berarti ia ikut berpartisipasi dalam ritual agama mereka. Dan dengan menghadiri pesta perayaan tersebut berarti telah memberikan kesaksian palsu (Syahadatuzzur) terhadap ibadah yang mereka lakukan dan ini dilarang dalam agama Islam (lihat Tafsir Taisir Karimirrahman, Surat Al Furqon ayat 72).

Allah berfirman yang artinya:
Katakanlah: “Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamu, dan untukkulah agamaku.”
Maka Saudariku, seorang muslim diharamkan untuk hadir pada perayaan keagamaan di luar agama islam baik ia diundang ataupun tidak.

Hukum Merayakan Tahun Baru
Beberapa hari setelah natal berlalu, masyarakat mulai disibukkan dengan persiapan menyambut tahun baru masehi pada tanggal satu Januari. Bagaimana Islam memandang hal ini?
Saudariku, Allah telah menganugerahkan dua hari raya kepada kita, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha dimana kedua hari raya ini disandingkan dengan pelaksanaan dua rukun yang agung dari rukun Islam, yaitu ibadah haji dan puasa Ramadhan. Di dalamnya, Allah memberi ampunan kepada orang-orang yang melaksanakan ibadah haji dan orang-orang yang berpuasa, serta menebarkan rahmat kepada seluruh makhluk.

Ukhti, hanya dua hari raya inilah yang disyariatkan oleh agama Islam. Diriwayatkan dari Anas radhiallahu ‘anhu bahwa ia berkata, “Ketika Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya yang mereka bermain-main di hari raya itu pada masa jahiliyyah, lalu beliau bersabda: ‘Aku datang kepada kalian sedangkan kalian memiliki dua hari raya yang kalian bermain di hari itu pada masa jahiliyyah. Dan sungguh Allah telah menggantikannya untuk kalian dengan dua hari yang lebih baik dari keduanya, yaitu hari raya Idul Adha dan idul Fitri.’” (Shahih, dikeluarkan oleh Ahmad, Abu Daud, An-Nasa’I, dan Al-Baghawi)

Maka tidak boleh umat Islam memiliki hari raya selain dua hari raya di atas, misalnya Tahun Baru. Tahun Baru adalah hari raya yang tidak ada tuntunannya dalam Islam. Disamping itu, perayaan Tahun Baru sangat kental dengan kemaksiatan dan mempunyai hubungan yang erat dengan perayaan natal. Lihatlah ketika para remaja berduyun-duyun pergi ke pantai saat malam tahun baru untuk begadang demi melihat matahari terbit pada awal tahun, kebanyakan dari mereka adalah berpasang-pasangan sehingga tentu saja malam tahun baru ini tidak lepas dari sarana-sarana menuju perzinaan. Jika tidak terdapat sarana menuju zina, maka hal ini dapat dihukumi sebagai perbuatan yang sia-sia. Ingatlah saudariku, ada dua kenikmatan dari Allah yang banyak dilalaikan oleh manusia, yaitu kesehatan dan waktu luang (HR Bukhari). Maka janganlah kita isi waktu luang kita dengan hal sia-sia yang hanya membawa kita ke jurang kenistaan dan menjadikan kita sebagai insan yang merugi.

Saudariku, Allah telah menyempurnakan agama ini dan tidak ada satupun amal ibadahpun yang belum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sampaikan kepada umatnya. Maka tidak ada lagi syari’at dalam Islam selain yang telah Allah wahyukan kepada Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak ada lagi syari’at dalam Islam selain yang telah Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan pada kita. Saudariku, ikutilah apa yang Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam tuntunkan kepada kita, janganlah engkau meniru-niru orang kafir dalam ciri khas mereka. Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia merupakan bagian dari kaum tersebut (Hadits dari Ibnu ‘Umar dengan sanad yang bagus). Setiap diri kita adalah pemimpin bagi dirinya sendiri dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang ia pimpin. Semoga Allah senantiasa menyelamatkan agama kita. Wallaahu a’lam.
Maraji’:

Fatwa: Natal Bersama. Majalah Al-Furqon Edisi 4 Tahun III.
Fatwa: Natal Bersama. Majalah Al-Furqon Edisi 4 Tahun IV.
Fatwa-Fatwa Terkini 2. Cetakan ketiga. Tahun 2006. Darul Haq.
Bulletin At-Tauhid Edisi 96 Tahun II.



Kamis, 12 Desember 2013

Telur Goreng atau Telur Rebus yang Nutrisinya Paling Baik?

Anda suka makan telur? Bisanya bagaimana cara Anda mengolah telur, dengan merebus atau menggoreng? Cara mengolah telur memang sesuai kebutuhan dan sesuai selera, tapi manakah cara pengolahan telur yang membuat nutrisinya paling baik?

Sebuah studi yang diterbitkan dalam "British Journal of Nutrition" pada November 2006 menemukan bahwa orang sehat dapat makan telur setiap hari tanpa risiko peningkatan penyakit jantung. Studi menyebut telur rebus adalah pilihan yang lebih baik daripada telur goreng karena lebih rendah lemak, termasuk lemak jenuh yang berpotensi meningkatkan kadar kolesterol. Demikian dikutip dari Live Strong, Jumat (13/12/2013).

Yuk, kita lihat lebih lanjut kandungan nutrisi telur goreng dan telur rebus:

1. Macronutrient

Telur rebus besar mengandung 78 kalori, 6,3 gram protein, 0,6 gram karbohidrat dan 5,3 gram lemak, termasuk 1,6 gram lemak jenuh. Jika digoreng, maka kalori dalam telur akan meningkat jadi 90 dan lemak meningkat jadi 6,8 gram, termasuk 2 gram lemak jenuh, atau 10 persen dari nilai sehari-hari yang dianjurkan untuk lemak dan lemak jenuh.

2. Vitamin

Dengan makan telur rebus besar maka Anda akan mendapatkan 15 persen dari nilai sehari-hari yang dianjurkan untuk riboflavin, 10 persen dari nilai sehari-hari yang dianjurkan untuk vitamin B-12 dan 11 persen dari nilai sehari-hari yang dianjurkan untuk vitamin D. Sedangkan telur goreng memiliki kandungan vitamin yang sama, namun jumlahnya sedikit berkurang. Next 

Untuk diketahui riboflavin membantu menghasilkan sel darah merah dan mengubah karbohidrat menjadi energi. Vitamin B-12 diperlukan untuk sistem saraf dan fungsi otak, sedangkan vitamin D memainkan peran dalam fungsi kekebalan tubuh dan penyerapan kalsium.

3. Mineral

Telur goreng memiliki kandungan mineral sedikit lebih tinggi daripada telur rebus. Satu-satunya mineral yang dikandungnya dalam jumlah banyak adalah fosfor, di mana satu telur goreng ukuran besar menyediakan 10 persen dari nilai sehari-hari yang dianjurkan. Sedangkan telur rebus menyediakan sekitar 9 persen dari nilai sehari-hari yang dianjurkan untuk mineral yang satu ini. Fosfor sangat penting untuk tulang yang kuat, memproduksi DNA, dan penting untuk fungsi ginjal.

Saran

Di luar kandungan lemak, baik telur rebus maupun telur goreng sebenarnya memiliki nutrisi yang sama. Hanya ada sedikit perbedaan-perbedaan kecil akibat dari metode pengolahannya dan penambahan minyak.

Sebuah artikel 2007 yang diterbitkan dalam Mother Earth News menyebutkan telur ayam kampung adalah telur dengan kandungan beta karoten serta vitamin A dan E yang lebih tinggi. Selain itu telur ayam kampung mengandung lebih sedikit lemak jenuh dan kolesterol ketimbang telur ayam lainnya.

Pada orang sehat, konsumsi telur yang moderat tidak selalu meningkatkan risiko penyakit jantung. Dalam penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition, tidak ditemukan adanya hubungan antara jumlah konsumsi telur dan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Tidak ditemukan juga kaitan antara konsumsi makanan yang mengandung kolesterol secara keseluruhan dengan risiko diabetes. 

Namun beberapa studi lain menemukan keterkaitan jumlah konsumsi telur dengan peningkatan risiko diabetes. Disebutkan konsumsi 7 butir telur atau lebih selama sepekan bisa meningkatkan risiko diabetes. Jadi sebaiknya konsumsilah telur dan makanan lain dalam batas yang wajar. Sebab segala sesuatu yang berlebihan dampaknya tidak baik.

Sumber: http://health.detik.com/read/2013/12/13/080037/2440936/766/2/telur-goreng-atau-telur-rebus-yang-nutrisinya-paling-baik

Rabu, 11 Desember 2013

6 Tips Jitu Untuk Mencegah Masuk Angin

Anda sering masuk angin???

Sebenarnya, istilah ini tak dikenal dalam dunia kedokteran. Namun, kita dapat mendefinisikan sebagai kondisi spesifik seperti perut kembung, badan pegal, pusing, sampai hidung tersumbat. Pakar kesehatan Dr Ade Mutiara dan dr Abdulah Reza memberikan tips- tips berikut untuk mencegah masuk angin:

1. Hindari makan-makanan yang banyak mengandung gas seperti kopi, kembang kol, dan makanan yang dapat menggangu sistem pencernaan seperti makanan yang pedas, dan banyak mengandung santan.
2. Tingkatkan daya tahan tubuh. Salah satunya dengan bahan-bahan herbal seperti meniran atau Echinacea yang terbukti dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
3. Bagi orang-orang yang memiliki alergi, hindari pencetus alergi seperti debu atau makanan yang dapat menganggu kesehatan.
4. Hindari stres yang berlebihan karena beban pikiran yang berle bihan sangat berpengaruh terhadap daya tahan tubuh seseorang.
5. Biasakan makan dengan pola makan yang berimbang, dan gaya hidup sehat, salah satunya dengan rajin berolahraga.
6. Hindari terlalu banyak terpapar angin dingin. Ketika harus naik motor, atau berada di udara yang dingin, gunakan jaket untuk melindungi tubuh.

Selasa, 27 September 2011

Java Foundation Class (JFC)

Java Foundation Class (JFC) merupakan sekumpulan class-class Java yang digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak berbasis GUI (Graphical User Interface). Selain itu, JFC juga mempunyai class-class yang digunakan untuk menambahkan fungsi dan kemampuan interaksi yang variatif dari pemrograman Java. Dari definisi ini, JFC tidak hanya berisi class-class GUI saja tetapi juga class-class lain yang dapat meningkatkan kemampuan pemrograman Java baik dari segi fungsionalitasnya maupun dari segi kemampuan interaksi pemrograman Java yang sangat kaya.
Feature JFC
Komponen Swing
:
Memuat semua class-class yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi berbasis GUI, dari tombol, table, tab, menu, toolbar dan sebagainya.
Look and Feel (LaF)
:
Memberikan kemampuan kepada program Java yang dikembangkan menggunakan library swing untuk memilih tema tampilan. Misalnya sebuah program yang sama dapat mempunyai tampilan windows LaF atau Java LaF, atau LaF lain yang dikembangkan oleh komunitas seperti JGoodies.
Accessibility API
:
Fasilitas untuk mengembangkan aplikasi bagi penyandang cacat, misalnya dukungan untuk membuat huruf braile, kemampuan mengambil input dari layar sentuh dan sebagainya.
Java 2D API
:
Berisi kumpulan class-class yang dapat digunakan untuk memanipulasi object-object 2 dimensi, seperti garis, kotak, lingkaran, kurva dan lain sebagainya. Selain itu, Java 2D API juga memberikan kemampuan program yang ditulis menggunakan Java untuk mencetak output ke alat pencetak seperti printer.
Drag and Drop
:
Menyediakan kemampuan drag-and-drop antara program Java dan program lain yang ditulis spesifik untuk suatu platform sistem operasi tertentu.
Internationalization (i18n)
:
Membantu pengembang perangkat lunak untuk membangun aplikasi yang dapat mendukung semua bahasa dan huruf yang ada di dunia.