Senin, 15 Agustus 2011

Sekilas Tentang Model Waterfall

Model sekuensial linear disebut juga model waterfall atau air terjun. Model ini pertama kali muncul pada tahun 1970 yang diperkenalkan oleh Winston W. Royce. Walaupun sudah dikenal dalam waktu yang lama dan sering dianggap kuno tetapi model ini paling banyak dipakai dalam industry perangkat lunak.
Model sekuensial linear berisi rangkaian  proses yang disajikan secara terpisah, yaitu analisis kebutuhan, perancangan, pengkodean, pengujian, serta implementasi dan pemeliharaan. Setelah setiap proses dilakukan, proses tersebut ditutup dan pengembangan dilanjutkan pada proses berikutnya.
Model Waterfall
Keuntungan dari model ini:
  •  Proses menjadi teratur 
  • Estimasi proses menjadi lebih baik 
  • Jadwal menjadi lebih menentu
Sedangkan kerugiannya adalah:
  •  Sifatnya kaku, sehingga susah melakukan perubahan di tengah proses
  •  Membutuhkan daftar kebutuhan yang lengkap di awal
  • Memberikan kebutuhan secara lengkap di awal
Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan tersebut, dibuatlah model sekuensial linear yang dimodifikasi. Keunggulan model ini dibandingkan model sekuensial linear biasa adalah model ini memungkinkan tahap-tahap yang telah dilalui ditinjau kembali sehingga jika ternyata  terjadi kesalahan atau kekurangan dalam menentukan kebutuhan di tahap awal, bisa dilakukan perbaikan atau penambahan lagi.

Minggu, 07 Agustus 2011

Menjadi Mahasiswa yang Memiliki More Values

Banyak sekali orang yang mempertanyakan manakah yang lebih penting, praktek atau teori???
Menurut saya, keduanya berkesinambungan dimana, teori tanpa praktek adalah kosong begitu pula praktek tanpa teori itu menyesatkan. Sebagai contoh, Sebagai seorang mahasiswa, bukan hanya belajar yang diutamakan namun sebenarnya banyak sekali aktivitas yang bisa kita lakukan baik di dalam maupun di luar kampus. Contohnya, berorganisasi. Misalnya ikut kegiatan kemahasiswaan seperti BEM, himpunan, UKM, dan kegiatan lain yang bermanfaat bagi kita tentunya. Selain itu, kita belajar untuk mengekspos diri kita, sehingga sebagai mahasiswa kita benar-benar memiliki more values.
Lalu kenapa banyak sarjana pada menganggur???
Sungguh ironi memang kenapa Indonesia ini menciptakan banyak sarjana tetapi banyak yang tidak bekerja, bahkan  bekerja pun terkadang tidak sesuai dengan bidang kesarjanaan mereka. Itu dikarenakan karena mereka tidak pintar untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka masing-masing. Seharusnya dengan memilih suatu jurusan, kita fokus pada satu jurusan itu dan berusaha agar kita bisa menonjolkan kemampuan kita dalam bidang tersebut. Bukan malah berpikir bahwa kita itu salah jurusan.
Intinya tidak menjamin kesarjanaan seseorang akan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang yang kita pelajari di bangku kuliah. Kita harus siapkan mental dengan lebih banyak menggali praktek dengan bidang yang anda sukai, supaya mendapatkan pekerjaan, merintis bisnis yang matang. Karena kita sudah teruji dengan praktek dilapangan, maka kita akan semakin mudah mencari dan mendapatkan penghasilan yang layak.
Salah satu keuntungan berorganisasi yaitu kita akan mendapat banyak pengalaman dari sana. Kegiatan-kegiatan banyak diselenggarakan disana. Salah satu contoh yaitu kunjungan industry atau studi banding yang diselenggarakan oleh salah satu organisasi. Dengan kegiatan tersebut, selain kita belajar untuk berorganisasi kita pun bisa mendapat pengalaman untuk melihat secara langsung proses kerja atau system kerja suatu industry. Disamping itu, dari studi banding, kita bisa membandingkan seperti apa sih pendidikan yang bagus buat kita, apakah pembelajaran yang kita lakukan selama ini sudah benar atau tidak. Nah, disinilah kita harus memulai, bagaimana caranya agar kita bukan hanya menjadi seorang mahasiswa biasa namun jadilah mahasiswa yang memiliki more value, yang tidak hanya teori yang diutamakan namun praktek dari hasil belajar kita selama ini harus dikembangkan agar semua potensi yang kita miliki bisa di ekspos, dan tentunya bermanfaat bagi orang lain.